Gambaran Naungan Surga
GAMBARAN SURGA
Gambaran naungan surga.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَنُدۡخِلُهُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۖ لَّهُمۡ فِيهَآ أَزۡوَٰجٞ مُّطَهَّرَةٞۖ وَنُدۡخِلُهُمۡ ظِلّٗا ظَلِيلًا [النساء : ٥٧]
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman. [An-Nisaa/4: 57].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ مَآ أَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ ٢٧ فِي سِدۡرٖ مَّخۡضُودٖ ٢٨ وَطَلۡحٖ مَّنضُودٖ ٢٩ وَظِلّٖ مَّمۡدُودٖ [الواقعة: ٢٧، ٣٠]
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas. [Al-Waqi’ah/56: 27-30].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
مُّتَّكِِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِۖ لَا يَرَوۡنَ فِيهَا شَمۡسٗا وَلَا زَمۡهَرِيرٗا ١٣ وَدَانِيَةً عَلَيۡهِمۡ ظِلَٰلُهَا وَذُلِّلَتۡ قُطُوفُهَا تَذۡلِيلٗا [الانسان: ١٣، ١٤]
Di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. * Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. [Al-Insaan/76: 13-14].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
مَّثَلُ ٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ أُكُلُهَا دَآئِمٞ وَظِلُّهَاۚ تِلۡكَ عُقۡبَى ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْۚ وَّعُقۡبَى ٱلۡكَٰفِرِينَ ٱلنَّارُ [الرعد: ٣٥]
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa ialah (seperti taman),, mengalir sungai-sungai didalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertaqwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang yang kafir ialah neraka.[Ar-Ra’d/13: 35].
Tinggi dan Luasnya Surga.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاعِمَةٞ ٨ لِّسَعۡيِهَا رَاضِيَةٞ ٩ فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٖ ١٠ لَّا تَسۡمَعُ فِيهَا لَٰغِيَةٗ [الغاشية: ٨، ١١]
Banyak muka pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya, dalam surga yang tinggi, tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. [Al-Ghasyiyah/88: 8-11].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ [ال عمران: ١٣٣]
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, [Ali Imran/3: 133].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
سَابِقُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ [الحديد: ٢١]
Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.Dan Allah Subahanhu wa Ta’ala mempunyai karunia yang besar. [Al-Hadid/57: 21].
Kedudukan Tertinggi di Surga.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu.
عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما أنه سمع النبي- صلى الله عليه وسلم- يقول: «إذَا سَمِعْتُمُ المؤذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فَإنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ بِهَا عَشْراً، ثُمَّ سَلُوا اللهَ لِيَ الوَسِيلَةَ، فَإنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الجَنَّةِ لا تَنْبَغِي إلَّا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ لِي الوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ». أخرجه مسلم.
Sesungguhnya ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila kamu mendengar seseorang mengumandangkan azan maka ucapkanlah seperti apa yang dia katakan, kemudian ucapkan shalawat kepadaku, sesungguhnya barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku sekali niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi rahmat kepadanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian mohonkan wasilah untukku, karena ia adalah kedudukan di surga yang tidak pantas kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan aku berharap akulah orangnya. Maka barangsiapa yang memohon wasilah untukku niscaya ia mendapat syafaatku.” (HR. Muslim).[1]
Penghuni Surga yang Mendapat Kedudukan Tertinggi dan Terendah.
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu anhu.
عن المغيرة بن شعبة رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «سَأَلَ مُوسَى رَبَّهُ: مَا أَدْنَى أَهْلِ الجَنَّةِ مَنْزِلَةً؟ قَالَ: هُوَ رَجُلٌ يَجِيءُ بَعْدَ مَا أُدْخِلَ أَهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ فَيُقَالُ لَهُ: ادْخُلِ الجَنَّةَ، فَيَقُولُ: أَيْ رَبِّ كَيْفَ وَقَدْ نَزَلَ النَّاسُ مَنَازِلَهُمْ وَأَخَذُوا أَخَذَاتِهِمْ؟ فَيُقَالُ لَهُ: أَتَرْضَى أَنْ يَكُونَ لَكَ مِثْلُ مُلكِ مَلِكٍ مِن مُلُوكِ الدُّنْيَا؟ فَيَقُولُ: رَضِيْتُ رَبِّ، فَيَقُولُ: لَكَ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ، وَمِثْلُهُ، وَمِثْلُهُ، وَمِثْلُهُ، فَقَالَ فِي الخَامِسَةِ رَضِيتُ رَبِّ، فَيَقُولُ: هَذَا لَكَ وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ، وَلَكَ مَا اشْتَهَتْ نَفْسُكَ، وَلَذَّتْ عَيْنُكَ، فَيَقُولُ: رَضِيْتُ رَبِّ قَالَ: رَبِّ فَأَعْلاهُمْ مَنْزِلَةً؟ قَالَ: أَوْلَئِكَ الَّذِينَ أَرَدْتُّ، غَرَسْتُ كَرَامَتَهُمْ بِيَدِي، وَخَتَمْتُ عَلَيهَا، فَلَمْ تَرَ عَيْنٌ، وَلَمْ تَسْمَعْ أُذُنٌ، وَلَمْ يَخْطُرْ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ» قال: ومصداقه في كتاب الله عز وجل: {فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ}. أخرجه مسلم.
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Musa Alaihissallam bertanya kepada Rabb-nya, ‘Seperti apakah kedudukan penghuni surga yang terendah?’ Dia Subhanahu wa Ta’ala menjawab, ‘Dia adalah seseorang yang datang setelah semua penghuni surga memasuki surga. Dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga.’ Ia menjawab, ‘Wahai Rabb, bagaimana? Sedangkan semua manusia telah menempati tempat dan mengambil jatah mereka. Dikatakan kepadanya, ‘Apakah kamu ridha/senang mendapatkan seperti kerajaan seorang raja dari raja-raja dunia?’ Ia menjawab, ‘Aku senang, Wahai Rabb-ku.’ Dia (Allah Subhanahu wa Ta’ala) berfirman, ‘Itu untukmu dan seumpamanya, seumpamanya, seumpamanya, dan seumpamanya. Maka ia berkata pada yang kelima, ‘Aku senang, wahai Rabb.’ Dia (Allah Subhanahu wa Ta’ala) berfirman, ‘Ini untukmu dan sepuluh seumpamanya, dan untukmu apa yang diinginkan hatimu dan disenangi matamu.’ Ia menjawab, ‘Aku senang, wahai Rabb.’ Dia (Musa a.s) bertanya, ‘Rabb, seperti apakah yang tertinggi kedudukan?’ Dia (Allah Subhanahu wa Ta’ala) berfirman, ‘Mereka adalah orang-orang yang Aku inginkan, Aku tanamkan kemuliaan mereka dengan tangan-Ku, dan Aku tutup atasnya. Yang belum pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dibenak manusia.” Dia (Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda: “Dan kebenarannya dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata).” (HR. Muslim).[2]
وفي لفظ في بيان أدنى أهل الجنة: «فَإنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا». متفق عليه
Dan dalam satu lafazh dalam penjelasan penghuni surga yang terendah: “Sesungguhnya untukmu seperti dunia dan sepuluh kali seumpamanya.” (Muttafaqun ‘alaih).[3]
Kenikmatan Terbesar Penghuni Surga.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٖ نَّاضِرَةٌ ٢٢ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٞ [القيامة: ٢٢، ٢٣]
Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat. [Al-Qiyamah/75: 22-23].
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن ناساً قالوا لرسول الله- صلى الله عليه وسلم-: يا رسول الله هل نرى ربنا يوم القيامة؟ فقال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ؟». قالوا: لا يا رسول الله، قال: «هَلْ تُضَارُّونَ فِي الشَّمْسِ لَيْسَ دُوْنَهَا سَحَابٌ؟». قالوا: لا يا رسول الله، قال: «فَإنَّكُمْ تَرَوْنَهُ كَذَلِكَ». متفق عليه
Sesungguhnya manusia (para sahabat) bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ya Rasulullah, apakah kami bisa melihat Rabb kami pada hari kiamat?’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apakah kamu kesulitan dalam melihat bulan di malam purnama?’ Mereka menjawab, ‘Tidak, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘Apakah kamu kesulitan (melihat) matahari yang tidak ada awan?’ Mereka menjawab, ‘Tidak, wahai Rasulullah.’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya kamu melihat-Nya seperti itu.” (Muttafaqun ‘alaih).[4]
Shuhaib Radhiyallahu anhu mengatakan.
عن صهيب رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «إذَا دَخَلَ أَهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ، قَالَ: يَقُولُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، تُرِيدُونَ شَيْئاً أَزِيْدُكُمْ؟ فَيَقُولُونَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا؟ أَلَمْ تُدْخِلْنَا الجَنَّةَ، وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: فَيَكْشِفُ الحِجَابَ، فَمَا أُعْطُوا شَيْئاً أَحَبَّ إلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ». أخرجه مسلم
Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila penghuni surga telah memasuki surga. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Apakah kamu menghendaki sesuatu yang Ku-tambah untukmu?’ Mereka menjawab, ‘Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan mengeluarkan kami dari neraka?’ Dia (Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda, ‘Lalu Dia (Allah Subhanahu wa Ta’ala) membuka hijab. Maka tidaklah mereka diberi sesuatu yang lebih mereka senangi selain memandang Rabb (Allah Subhanahu wa Ta’ala).’ (HR. Muslim).[5]
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] HR. Muslim No 384.
[2] HR. Muslim No. 189.
[3] Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari No 6571 dan Muslim No. 186.
[4] Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari No. 806 dan Muslim 182. dan ini adalah lafaznya.
[5] HR. Muslim No. 181.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/85306-gambaran-naungan-surga.html